Newest Post
Archive for Januari 2015
Nama bagian tubuh iguana:
1. Mulut
2. Gelambir
3. Sisik
4. Jari
Kaki
5. Ekor
6. Ujung
Ekor
7. Duri
Punggung
8. warna
hijau
No.
|
Bagian
Tubuh
|
Fungsi
|
1.
|
Mulut
|
Fungsi mulut secara umum adalah
untuk memasukan
makanan ke dalam tubuh. |
2.
|
Duri Punggung
|
Duri punggung (sisik tuberculate)
berfungsi untuk membantu terlihat besar untuk menakuti musuh.
|
3.
|
Ekor
|
Ekor berfungsi sebagai alat
keseimbangan tubuh.
|
4.
|
Ujung Ekor
|
Ujung ekor yang menyerupai cambuk
berfungsi untuk mempertahankan diri
|
5.
|
Jari Kaki
|
Jari kaki berfungsi untuk berjalan
dan berpegangan pada saat bertengger
|
6.
|
Sisik
|
Fungsi sisik adalah untuk
melindungi tubuh.
|
7.
|
Gelambir
|
Gelambir ini biasanya diperpanjang
ketika iguana merasa terancam
dan ingin membuat dirinya terlihat besar dan menakutkan. |
8.
|
Warna Hijau
|
Warna hijau berfungsi untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya
|
Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit(Tomistoma schlegelii).
Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut
‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawadan lahan basah lainnya, namun ada pula
yang hidup di air payau sepertibuaya muara. Makanan utama buaya
adalah hewan-hewan bertulang belakangseperti
bangsa ikan, reptil dan mamalia, kadang-kadang juga memangsamoluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya.
Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak
zaman dinosaurus.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk
menyebut buaya, seperti misalnyabuhaya (Sd.); buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.); bicokok (Btw.), bekatak, ataubuaya katak untuk menyebut buaya
bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan;buaya
pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna
kuning kecoklatan; dan lain-lain.
Peta persebaran buaya
Dalam bahasa Inggris buaya dikenal sebagai crocodile. Nama ini berasal dari
penyebutan orang Yunani terhadap buaya yang mereka
saksikan di Sungai Nil,krokodilos;
kata bentukan yang berakar dari kata kroko, yang berarti ‘batu
kerikil’, dan deilos yang berarti ‘cacing’ atau
‘orang’. Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya
berjemur di tepian sungai yang berbatu-batu.
BUDAYA PERUSAHAAN DAN MANFAATNYA
Pengetian Budaya Perusahaan
Budaya adalah satu set nilai, penuntun kepercayaan
akan suatu hal, pengetian dan cara berpikir yang dipertemukan oleh para anggota
orgaanisasi dan diterima oleh anggota baru seutuhnya. (W. Jack Duncan dalam “Organizational Culture:
Getting a Fix on an Elusive Concept”, Academy of Managemenr Executive 3
– 1989).
Tujuan
budaya adalah untuk melengkapi para anggota dengan rasa (identitas) organisasi
dan menimbulkan komitmen terhadap nilai-nilai yang dianut oleh organisasi.
Namun dalam proses selanjutnya seorang praktisi PR turut mengemban misi untuk
mengembangkan dan memelihara budaya perusahaan.
Sedangkan
budaya perusahaan pada sisi yang sama merupakan penerapan nilai-nilai dalam
suatu masyarakat yang terikat bekerja di bawah naungan suatu perusahaan. Budaya
perusahaan umumnya terdiri atas dua lapisan. Lapisan pertama adalah lapisan
yang umumnya mudah dilihat dan sering dianggap mewakili budaya perusahaan
secara menyeluruh. Lapisan pertama ini disebut Visible Artifacts.
Lapisan ini terdiri atas cara orang berperilaku dan berdandan. Termasuk pula
simbol-simbol yang dipakai, kegiatan protokoler (seremonial), dan cerita-cerita
yang sering dibicarakan oleh para anggota. Ini sering disebut sebagai
identitas.
Namun
demikian, Visible Artifacts tidaklah ada begitu saja. Ia hadir mewakili
nilai-nilai yang lebih dalam dari para anggota. Lapisan ke dua yang lebih dalam
itulah yang sesungguhnya disebut budaya. Ini terdiri atas nilai-nilai pokok,
filosofi, asumsi, kepercayaan, dan proses berpikir dalam perusahaan.
Untuk
mengartikan budaya perusahaan, seorang praktisi PR dapat melakukan analisis
yang dimulai dari Visible Artifacts, kemudian melakukan penelusuran
terhadap pidato pendiri, wawancara yang dimuat di media massa, kejadian penting
yang menyebabkan perusahaan harus megnambil tindakan drastis, sejarah
perusahaan, dan mission statemnet perusahaan.
Dalam
mengartikan budaya perusahaan, seorang praktisi PR perlu agak berhati-hati
membaca hal-hal yang visible. Pemberian award yang sama jenisnya
terhadap karyawan di perusahaan yang berbeda bisa berati lain. Di perusahaan A,
pemberian award dimaksudkan untuk menciptakan iklim kompetisi sesama
karyawan sehubungan dengan persaingan yang ketat dalam industri. Sementara di
perusahaan B, pemberian award dimaksudkan agar karyawan betah bekerja
dan terutama ditujukan secara kelompok.
Budaya
Perusahaan dan Strategi Manajemen
Meskipun
berada di luar jangkauan praktisi PR, ada baiknyan praktisi PR memahami bahwa pada
level atas perusahaan, budaya perusahaan dirumuskan oleh pimpinan perusahaan
dengan memperhatikan unsur-unsur di luar perusahaan (lingkungan).
Dalam
merumuskan strategi perusahaan, organisasi didesain dengan mengembangkan budaya
yang cocok dengan keadaan lingkungannya. Hubungan yang pas antara nilai-nilai
budaya, strategi perusahaan dan lingkungan bisnis dapat memperkuat keberhasilan
perusahaan (Daniel R. Denison).
Suatu
studi yang dilakukan oleh Profesor Daniel R. Denison, menunjukkan bahwa ada
empat jenis budaya yang dapat dikembangkan perusahaan sehubungan dengan
strategi dan keadaan lingkungan. Kategori yang dikembangkan oleh Denison, didasarkan oleh
dua faktor, yaitu:
1. Keadaan lingkungan
kompetitif memerlukan tindakan: mengubah atau mendiamkan.
2. Fokus
strategi:internal dan eksternal
Hubungan antara Lingkungan dan Strategi Manajemen
terhadap Budaya Perusahaan
1. Budaya Adaptasi
Budaya adaptasi ditandai oleh lingkungan yang
tidak stabil dengan strategi terfokus pada kegiatan eksternal. Pada budaya
adaptasi ini orang-orang di dalam perusahaan diarahkan agar dapat mendukung
kapasitas organisasi untuk
menangkap tanda-tanda dan menafsirkan tindakan
terhadap perubahan lingkungan ke dalam perilaku baru.
Perusahaan yang menganut budaya ini memerlukan
respons yang segera untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Umumnya budaya ini dianut perusahaan elektronik, pemasaran, fashion goods, dan
produsen kosmetik.
2. Budaya Misi
Budaya ini ditandai oleh keadaan lingkungan yang
relatif stabil. Dalam keadaan lingkungan yang stabil, perusahaan mulai
memperhatikan orang-orang di luar perusahaan. Tujuannya adalah untuk
menyebarkan visi perusahaan kepada khalayak. Visi tersebut memberi arti bagi
para anggota dengan mendefinisikan secara jelas perannya dalam perusahaan.
Orang-orang di dalam perusahaan percaya bahwa misi perusahaan adalah untuk
melayani orang.
3. Budaya Partisipatif
Budaya ini memfokuskan perhatiannya kepada
keterlibatan seluruh orang dalam perusahaan terhadap perubahan lingkungan yang
cepat (unstable). Perusahaan membangkitkan inisiatif para karyawan agar
terlibat dalam kebersamaan melalui rasa tanggung jawab dan rasa memiliki, dan
komitmen yang tinggi terhadap perusahaan. Umumnya perusahaan mengijinkan
karyawan bekerja tanpa jam kerja rutin sehingga karyawan bisa mengatur sendiri
jadwalnya dan bersedia bekerja hingga larut malam. Rasa kepemilikan
dikembangkan melalui profit-sharing atau gain-sharing (kepemilikan saham secara
berkelompok seperti dalam koperasi).
4. Budaya Konsisten
Budaya ini dikembangkan dalam keadaan lingkungan
yang stabil. Dalam keadaan itu, perusahaan memfokuskan strateginya ke arah internal
perusahaan. Simbol, kepahlawanan, dan protokoler yang didesain oleh praktisi PR
dimaksudkan untuk mendukung kerjasama, tradisi, dan mengikuti kebijakan
perusahaan mencapai sasaran tertentu. Di dalam perusahaan ini,
keterlibatan/partisipasi individu tidak terlalu menonjol, tetapi diimbangi
dengan
niat baik untuk menyesuaikan diri (conformity) dan kerjasama antara anggota.
Keberhasilan perusahaan ditimbulkan oleh hubungan antara bagain-bagian dan
manusianya yang saling berpadu dan efisien.
Produksi dan operasi merupakan
salah satu fungsi bisnis yang harus dikelola manajer. Setiap organisasi atau
perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa secara sadar ataupun tidak,
memiliki fungsi produksi. Perusahaan harus memikirkan bagaimana barang atau
jasa yang mereka produksi dapat disampaikan dan memenuhi keinginan konsumen.
Fungsi produksi akan bekerjasama dengan fungsi-fungsi lainnya seperti
pemasaran, keuangan dan sebagainya.
Produksi
Merupakan keseluruhan proses yang
digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa.
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumberdaya
manusia, sumberdaya alat, dll secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan
menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Secara umum produksi diartikan
sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (Input)
menjadi keluaran (output). Dalam pengertian umum inilah sekarang berkembang
istilah industri, seperti industri manufaktur, industri pengolahan hasil-hasil
pertanian atau agro industri, industri pengolahan hasil-hasil pertambangan,
industri pariwisata, industri jasa keuangan, industri jasa perdagangan, dan
industri angkutan.
Dalam arti sempit, pengertian
produksi hanya dimaksudkan sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik
barang jadi atau setengah jadi, barang industri, maupun komponen-komponen
penunjang. Dengan pengertian ini, produksi dimaksudkan sebagai kegiatan
pengolahan dalam pabrik. Hasil-hasil produksinya dapat berupa barang konsumsi
maupun barang industri.
Pengertian produksi dalam ekonomi
mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan
kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Penambahan atau penciptaan
kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat ini membutuhkan faktor-faktor
produksi.
Operasi
Operasi merupakan keseluruhan fungsi atau kegiatan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan rencana strategis agar perusahaan dapat terus
beroperasi.
Dengan input dari pihak
marketing, manajer operasi menentukan produk apa yang akan dibuat, bagaimana
produk tersebut didesain dan proses produksi apa yang akan digunakan.
Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari dua segi yaitu :
I. Kelangsungan Hidup
- Produksi Terus-menerus (Continous Production)
Dalam proses ini walaupun terjadi perubahan model,
susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Misalnya
pengergajian kayu mengunah balok menjadi papan, karet menjadi ban ataupun
proses perakitan mobil, walaupun terjadi perubahan bentuk tetapi tidak mengubah
susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses produksi ini menghasilkan produk
yang standar (massal).
- Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi
tidak terus-menerus atau operasi seringkali terhenti guna menambah alat-alat.
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai keperluan
pemesan.
II.
Tehnik
1.
Proses Ekstraktif : Suatu proses pengambilan langsung dari alam,
seperti
kayu, perikanan, dan pertambangan.
2.
Proses Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan, seperti
minyak
mentah menjadi minyak bersih.
3.
Proses Pengubahan : Proses pengubahan bentu seperti alat-alat
Rumah
tangga.
4. Proses
Sintesis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain
seperti bahan-bahan kimia.
Bidang Produksi mempunyai lima
tanggungjawab keputusan utama, yaitu :
1.
Proses
Keputusan-keputusan
dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk
memproduksi barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi,
arus proses, tata letak (layout) peralatan, dan seluruh aspek fisik pabrik atau
fasilitas jasa pelayanan.
2.
Kapasitas
Keputusan
kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan
penyediaan pada waktu yang tepat. Kapasitas jangka panjang ditentukan oleh
besarnya fasilitas fisik yang dibangun. Dalam jangka pendek kapasitas
kadang-kadang diperbesar dengan mengadakan sub-kontrak kepada pihak luar atau
penambahan regu (shift) ekstra atau menyewa ruangan / peralatan tambahan.
3.
Persediaan
Manajer
persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi, menyangkut apa
yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
4.
Tenaga Kerja
Dalam manajemen
produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia
menempati posisi sangat penting. Keputusan tentang tenaga kerja mencakup
seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan, penyeliaan atau supervisi.
5.
Mutu / Kualitas
Mutu merupakan
tanggung jawab produksi yang penting dan harus didukung organisasi secara
keseluruhan.
Penambahan
dalam perancangan atau desain system produksi meliputi :
- Seleksi dan desain hasil produksi (produk)
Kegiatan
produksi harus dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa dengan cara
efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik. Kegiatan produksi harus
diawali dengan kegiatan-kegiatan penelitian atau riset serta upaya-upaya
pengembangan produk. Dari riset dapat diputuskan produk apa yang akan
dihasilkan bagaimana desain serta spesifikasinya.
- Seleksi serta perancangan proses serta peralatan.
Setelah
dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah
menentukan jenis proses yang akan dipergunakan serta peralatannya. Kegiatan ini
dimulai dari penyeleksian dan pemilihan jenis proses yang akan dipergunakan.
Selanjutnya menentukan teknologi dan peralatan yang akan dipilih dalam
pelaksanaan kegiatan produksi tersebut.
- Pemilihan Lokasi Perusahaan serta unit produksi.
Perlu
diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari sumber-sumber
bahan baku, serta biaya pengangkutan barang jadi kepasar.
- Rancangan Tata-Letak (lay-out) dan arus kerja atau proses.
Rancangan tata
letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja, optimalisasi
waktu pergerakan dalam proses. Rancangan tata letak yang baik dapat
meminimalkan biaya yang timbul dari pergerakan dalam proses.
- Rancangan Tugas
Harus merupakan
kesatuan dari human engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang
optimal. Harus pula memperhatikan kelengkapan tugas yang terkait dengan
variable tugas dalam struktur teknologi sertamutu suasana kerja yang ditentukan
oleh variable manusianya.
- Strategi Produksi dan Operasi serta pemilihan kapasitas
Harus terdapat
pertanyaan tentang maksud dan tujuan produksi dan operasi, serta misi dan
kebijakan-kebijakan dasar untuk`lima bidang, yaitu proses, kapasitas ,
persediaan, tenaga kerja dan Mutu.
Fungsi Produksi dan Operasi
Secara umum terkait dengan
pertanggungjawaban dalam pengolahan dan pengubahan masukan (Input) menjadi
keluaran (output) berupa barang dan jasa yang akan memberikan pendapatan bagi
perusahaan.
Empat fungsi terpenting dalam
produksi dan operasi :
- Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan.
- Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
- Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
- Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan.
System Produksi dan Operasi
adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yangberbeda secara terpadu, menyatu dan
menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Kegiatan ini merupakan tanggung jawab manajer produksi dan
operasi, untuk menggunakan informasi umpan balik secara kontinyu dengan
menyesuaikan bauran dan teknologi yang dibutuhkan untuk memperoleh keluaran
yang diinginkan.
Manajer produksi dan operasi
bertanggungjawab terhadap produk yang akan dijual. Ada banyak system yang
digunakan pada proses produksi, karena banyak produk yang dihasilkan dan
diinginkan masyarakat. Urusan produksi dan operasi sangat bervariasi tergantung
pada ukuran perusahaan.
Pekerjaan manajer produksi dan operasi
adalah melihat proses produksi sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan. Ada
beberapa Aktivitas yang dilakukan oleh manajer Produksi dan Operasi, yaitu :
- Perencanaan Produk
- Pemilihan Lokasi pabrik dan pemilihan Layout
- Pengendalian Persediaan
- Membeli dan mengelola material
- Produksi dan Manufaktur
- Mengendalikan Produksi
- Mengendalikan Kualitas
- Mengelola Pabrik
Manajer produksi dan operasi memiliki tanggungjawab
terhadap perencanaan produk seperti menyiapkan pemrakiraan (forecasting),
membuat jadwal (schedules), serta membuat anggaran. Untuk pembuatan semua itu
perlu adanya kerjasama dengan manajemen puncak dari bidang lain seperti
keuangan dan pemasaran.
Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan fungsi bisnis
yang berhubungan langsung dengan konsumen. Kesuksesan perusahaan banyak
ditentukan oleh prestasi dibidang pemasaran. Pemasaran merupakan proses
mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, dan memuaskan konsumen dengan
produk dan pelayanan yang berkualitas dan pada harga yang kompetitif. Penerapan
pemasaran diperusahaan satu dengan lainnya dapat berbeda-beda.
Kebutuhan konsumen merupakan
titik awal pemasaran. Tanpa memahami kebutuhan konsumen, manajer pemsaran akan
sulit menentukan produk dan pelayanan yang paling memuaskan. Kebutuhan setiap
orang dapat bervariasi, namun dalam kelompok-kelompok tertentu, kebutuhan
konsumen relatif sama.
Pemasaran berfungsi untuk
menemukan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh manusia serta menjual barang dan
jasa tersebut ketempat konsumen berada pada waktu yang diinginkan dengan harga
yang terjangkau tetapi tetap menguntungkan bagi perusahaan yang memasarkan.
Pasar dan Pemasaran
Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli,
atau lebih jelasnya daerah, tempat, wilayah, area yang mengandung kekuatan
permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan memebentu harga.
Pemasaran menurut Kotler adalah
kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
Pemasaran dapat juga dikatakan
proses perpindahan barang dan atau jasa dari produsen ke konsumen, atau semua
kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan atau jasa dari produsen ke
konsumen.
Konsep-konsep inti pemasaran
yaitu :
·
Kebutuhan (Needs), suatu keadaan untuk memenuhi
kekurangan yang bersifat dasar.
·
Keinginan (Wants), suatu keadaan untuk memuaskan
kebutuhan yang lebih spesifik dan banyak dipengaruhi lingkungan.
·
Permintaan (Demands), keinginan terhadap
produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan (daya beli) dan keinginan
untuk mengkonsumsinya.
·
Produk , segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke
pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan.
·
Nilai (Nilai), persepsi yang mendasari pemilihan
produk yang akan dikonsumsi untuk memenuhi kepuasan.
·
Pertukaran (exchange), kegiatan untuk
mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari pihak lain dengan menawarkan
sesuatu sebagai imbalannya.
·
Transaksi , suatu pertukaran antara dua pihak
yang melibatkan sedikitnya dua unsure nilai, dengan kondisi, waktu, dan tempat
yang disetujui bersama.
·
Hubungan Relasi, proses untuk menciptakan,
mempertahankan dan mencapai hubungan yang baik dengan pelanggan atau
stakeholders.
·
Pasar , orang atau sekelompok orang yang
mempunyai kebutuhan dan keinginan serta memiliki daya beli (kemampuan) dan
keinginan (minat) untuk membelanjakannya.
Kegiatan pemasaran disuatu
perusahaan harus diorganisasikan dan dikelola dengan baik, artinya pimpinan
harus merencanakan pemasaran secara menyeluruh. Untuk itulah perlu falsafah
yang dapat memberikan tuntunan kepada usaha pemasaran, sehingga akan tercapai
keseimbangan antara kepentingan organisasi, konsumen dan masyarakat. Falsafat
tersebut diimplementsikan dalam bentuk konsep untuk memudahkan pemahaman.
Sehubungan dengan itulah dikenal lima konsep dalam Manajemen Pemasaran:
1. Konsep
Produksi, menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang terjangkau
oleh kemampuan mereka.
- Konsep Produk, berpegang teguh pada anggapan bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu, penampilan, maupun keistimewaan dibandingkan dengan produk sejenis.
- Konsep Penjualan, menekankan anggapan bahwa konsumen tidak akan membeli produk, jika organisasi tidak melakukan usaha-usaha promosi dan penjaualan. Dalam artian tidak melakukan upaya untuk mendapatkan pembeli potensial missal dengan menerangkan produk bersangkutan.
- Konsep Pemasaran, menurut konsep ini kunci untuk keberhasilan sasaran organisasi adalah kejelian dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta mengupayakan pemenuhan kepuasan yang lebih ketimbang apa yang dilakukan pesaing.
- Konsep Pemasaran kemasyarakatan., tugas organisasi berhubungan dengan penentuan kebutuhan, keinginan, serta minat pasar sasaran dan untuk memberikan kepuasan yang lebih efisien dan efektif daripada pesaing dengan cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat secara menyeluruh.
Segmentasi Pasar
Adalah kegiatan yang dilakukan
pemasar untuk membagi pasar kedalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
karakteristik dan kebutuhan produk yang sama, atau dengan kata lain membagi
pasar yang sifatnya heterogen menjadi kelompok-kelompok pasar yang sifatnya
homogen.
Manfaat Segmentasi pasar adalah :
- Produsen dapat merancang produk yang responsive (sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasar).
- Produsen dapat menentukan strategi komunikasi yang efektif dengan pelanggan.
- Produsen dapat mengevaluasi posisi perusahaannya terhadap pesaing dipasar sehingga dapat memilih kesempatan pemasaran.
- Memberi pandangan tentang strategi pemsaran yang ada saat ini.
Langkah-langkah dalam segmentasi
pasar :
- Mengidentifikasi Karakteristik dan kebutuhan Pasar, antara lian membagi kedalam karakteristik seperti usia, pendidkan, jenis kelamin, penghasilan, wilayah, iklim, kepadatan penduduk, selera, minat dll.
- Menganalisis pasar Potensial, misalnya perusahaan yang menembus segmen pasar harus benar-benar menguntungkan, segmen yang ditembus harus cukup luas, perusahaan harus dapat menembus dan mengkoordinasikan segmen tertentu dll.
Daur Hidup produk (Product
Life Cycle)
Merupakan suatu upaya untuk mengenali berbagai tahap yang
berbeda dalam sejarah penjualan produk. Pada tahap-tahap ini terdapat peluang
dan masalah yang berbeda-beda dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan
potensi laba.
Empat tahapan dalam daur hidup
produk yaitu :
- Perkenalan, periode pertumbuhan penjualan lambat karena produk baru saja diperkenalkan kepada konsumen. Biaya sangat tinggi sehingga produk tidak menghasilkan laba sama sekali.
- Pertumbuhan (Growth), periode ini dengan cepat menerima produk baru sehingga penjualan melonjak dan menghasilkan laba yang besar.
- Kedewasaan, periode dimana pertumbuhan penjualan mulai menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Jumlah keuntungan mantap, stabil, atau menurun yang disebabkan oleh meningkatnya biaya pemasaran untuk melawan persaingan yang ketat.
- Penurunan. Dalam periode ini penjulan menurun dengan tajam diikuti dengan menyusutnya laba.
Bauran Pemasaran (Marketing
Mix)
Adalah kegiatan pemasaran yang
terpadu dan saling menunjang satu sama lain. Keberhasilan perusahaan dibidang
pemasaran didukung oleh keberhasilan dalam memilih produk yang tepat, harga
yang layak, saluran distribusi yang baik dan promosi yang efektif.
Emapt kebijaksanaan pemasaran
yang sering disebut Konsep Empat P atau Bauran Pemasaran (Marketing Mix) tersebut
adalah :
- Produk (Product), adalah barang atau jasa yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
- Harga (Price), adalah sejumlah kompensasi (uang maupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa.
- Saluran Distribusi (Place), adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.
- Promosi (Promotion), merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.
Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631– meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan
nasional Indonesia yang terlahir dengan
nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto
Mangepe sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni
Syeikh Sayyid Jalaludin bin Muhammad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat
Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan sekaligus guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan
Sultan Hasanuddin. Setelah menaiki Tahta sebagai Sultan, ia mendapat tambahan
gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, Hanya saja lebih
dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja.
Sejarah-sejarahnya
Sultan Hasanuddin lahir
di Makasar, merupakan putera kedua dari Sultan
Malik ussaid, Raja Gowa ke-15. Sultan Hasanuddin
memerintah Kerajaan Gowa ketika
Belanda yang diwakili Kompeni sedang berusaha
menguasai perdagangan rempah-rempah. Gowa merupakan kerajaan besar di wilayah timur Indonesia yang
menguasai jalur perdagangan.
Pada tahun 1666, di bawah pimpinan Laksamana Cornelis
Speelman, Kompeni berusaha menundukkan kerajaan-kerajaan kecil, tetapi belum
berhasil menundukkan Gowa. Di lain pihak,
setelah Sultan Hasanuddin naik takhta, ia berusaha menggabungkan kekuatan
kerajaan-kerajaan kecil di Indonesia bagian timur untuk melawan Kompeni.