Newest Post
Archive for September 2012
Sambutan adalah ucapan dengan susunan baik untuk di sampaikan kepada banyak orang. sambutan di sampaikan oleh orang-orang tertentu karena jabatannya ataupun karena kedudukannya.
tujuan sambutan :
- memengaruhi orang lain untuk mengikuti kemauan penyampai sambutan secara sukarela.
- memberikan suatu pemahaman atau informasi kepada orang lain.
- membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur.
cara untuk memahami isi sambutan :
- mendengarkan secara seksama
- mencatat isi pokok sambutan
mengubah sambutan menjadi paparan dengan cara :
- menemukan pokok-pokok isi sambutan
- menghubungkan pokok-pokok isi sambutan dengan kata penghubung
- mengembangkan pokok-pokok isi sambutan menjadi beberapa kalimat.
sambutan/pidato dapat di bedakan menjadi :
- pidato pembukaan : pidato singkat yang di bawakan oleh MC
- pidato pengarahan : pidato untuk mengarahkan pertemuan
- pidato sambutan : pidato yang di sampaikan secara bergantian
- pidato peresmian : pidato yang di sampaikan oleh orang yang berperan penting pada peresmian
- pidato laporan : hanya bersifat laporan
- pidato pertanggung jawaban : pidato berisi lapororan berisi pertanggung jawaban
beberapa metode berpidato :
- metode naskah : membaca naskah
- metode menghapal : di persiapkan jauh-jauh hari
- metode impromptu : metode dengan tanpa persiapan ( serta merta / dadakan )
- metode ekstemporan : metode menggunakan catatan kecil, hanya sebagian besar atau secara garis besarnya saja.
artikel adalah sebuah karangan argumentasi di sertai fakta dan analisis tentang fenomena alam dan fenomena sosial.
tujuannya : meyakinkan pembaca akan pendapat suatu hal.
membaca intensif adalah membaca dengan cermat dan seksama dengan tujuan memahami informasi secara keseluruhan.
paragraf induktif : paragraf yang gagasan utamanya berada di akhir kalimat dan kalimat penjelasnya di awal kalimat.
paragrak deduktif : paragraf yang gagasan utamanya di awal kalimat sedangkan kalimat penjelasnya di akhir kalimat.
resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, dan drama yang biasanya di siarkan di media massa seperti majalah dan koran.
syarat meresensi :
- ada data buku
- pendahuluannya berisi perbandingan buku sebelumnya
- ada ulasan singkatnya
- bermanfaat untuk siapa di tujukan.
langkah-langkah meresnsi :
- membaca dan memahami isi buku tersebut
- membaca dan memahami isi buku tersebut
- menyajikan bentuk fisik buku seperti judul, tahun, tebal, penerbit, penulis
- mengkritik fisik buku tersebut
- memberikan pendapat
- mengajak pembaca untuk membaca buku tersebut.
terima kasih
pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang wanita
miskin dengan anak laki-lakinya yang bernama si Lancang. Mereka berdua tinggal
di sebuah gubuk reot di sebuah negeri bernama Kampar. Ayah si Lancang sudah
lama meninggal dunia. Emak Lancang bekerja menggarap ladang orang lain,
sedangkan si Lancang menggembalakan ternak tetangganya.
Pada suatu hari, si
Lancang betul-betul mengalami puncak kejenuhan. Ia sudah bosan hidup miskin. Ia
ingin bekerja dan mengumpulkan uang agar kelak menjadi orang kaya. Akhirnya ia
pun meminta izin emaknya untuk pergi merantau ke negeri orang. “Emak, Lancang
sudah tidak tahan lagi hidup miskin. Lancang ingin pergi merantau, Mak!” mohon
si Lancang kepada emaknya. Walaupun berat hati, akhirnya emaknya mengizinkan si
Lancang pergi. “Baiklah, Lancang. Kau boleh merantau, tetapi jangan lupakan
emakmu. Jika nanti kau sudah menjadi kaya, segeralah pulang,” jawab Emak
Lancang mengizinkan.
Mendengar jawaban
dari emaknya, si Lancang meloncat-loncat kegirangan. Ia sudah membayangkan
dirinya akan menjadi orang kaya raya di kampungnya. Ia tidak akan lagi bekerja
sebagai pengembala ternak yang membosankan itu. Emak Lancang hanya terpaku
melihat si Lancang meloncat-loncat. Ia ia tampaknya sedih sekali akan ditinggal
oleh anak satu-satunya. Melihat ibunya sedih, si Lancang pun berhenti
meloncat-lonta, lalu mendekati emaknya dan memeluknya. “Janganlah bersedih,
Mak. Lancang tidak akan melupakan emak di sini. Jika nanti sudah kaya, Lancang
pasti pulang Mak,” kata si Lancang menghibur emaknya. Emaknya pun menjadi
terharu mendengar ucapan dan janji si Lancang, dan hatinya pun jadi tenang.
Lalu si Emak berkata, “Baiklah Nak! Besok pagi-pagi sekali kamu boleh
berangkat. Nanti malam Mak akan membuatkan lumping dodak untuk kamu makan di
dalam perjalanan nanti.”
Keesokan harinya, si
Lancang pergi meninggalkan kampung halamannya. Emaknya membekalinya beberapa
bungkus lumping dodak makanan kesukaan si Lancang. Bertahun-tahun sudah si Lancang di
rantauan. Akhirnya ia pun menjadi seorang pedagang kaya. Ia memiliki
berpuluh-puluh kapal dagang dan ratusan anak buah. Istri-istrinya pun
cantik-cantik dan semua berasal dari keluarga kaya pula. Sementara itu, nun
jauh di kampung halamannya, emak si Lancang hidup miskin seorang diri.
Suatu hari si
Lancang berkata kepada istri-istrinya berlayar bahwa dia akan mengajak mereka
berlayar ke Andalas. Istri-istrinya pun sangat senang. “Kakanda, bolehkah kami
membawa perbekalan yang banyak?” tanya salah seorang istri Lancang.
“Iya…Kakanda, kami hendak berpesta pora di atas kapal,” tambah istri Lancang
yang lainnya. Si Lancang pun mengambulkan permintaan istri-istrinya tersebut.
“Wahai istri-istriku! Bawalah perbekalan sesuka kalian,” jawab si Lancang.
Mendengar jawaban dari si Lancang, mereka pun membawa segala macam perbekalan,
mulai dari makanan hingga alat musik untuk berpesta di atas kapal. Mereka juga
membawa kain sutra dan aneka perhiasan emas dan perak untuk digelar di atas
kapal agar kesan kemewahan dan kekayaan si Lancang semakin tampak.
Sejak berangkat dari
pelabuhan, seluruh penumpang kapal si Lancang berpesta pora. Mereka bermain
musik, bernyanyi, dan menari di sepanjang pelayaran. Hingga akhirnya kapal si
Lancang yang megah merapat di Sungai Kampar, kampung halaman si Lancang. “Hai
…! Kita sudah sampai …!” teriak seorang anak buah kapal. Penduduk di sekitar Sungai Kampar
berdatangan melihat kapal megah si Lancang. Rupanya sebagian dari mereka masih
mengenal wajah si Lancang. “Wah, si Lancang rupanya! Dia sudah jadi orang
kaya,” kata guru mengaji si Lancang. “Megah sekali kapalnya. Syukurlah kalau
dia masih ingat kampung halamannya ini,” kata teman si Lancang sewaktu kecil. Dia lalu
memberitahukan kedatangan si Lancang kepada emak si Lancang yang sedang
terbaring sakit di gubuknya.
Betapa senangnya
hati emak si Lancang saat mendengar kabar anaknya datang. “Oh, akhirnya pulang
juga si Lancang,” seru emaknya dengan gembira. Dengan perasaan terharu, dia
bergegas bangkit dari tidurnya, tak peduli meski sedang sakit. Dengan pakaian
yang sudah compang-camping, dia berjalan tertatih-tatih untuk menyambut anak
satu-satunya di pelabuhan. Sesampainya di
pelabuhan, emak si Lancang hampir tidak percaya melihat kemegahan kapal si
Lancang anaknya. Dia tidak sabar lagi ingin berjumpa dengan anak satu-satunya
itu. Dengan memberanikan diri, dia mencoba naik ke geladak kapal mewahnya si
Lancang. Saat hendak melangkah naik ke geladak kapal, tiba-tiba anak buah si
Lancang menghalanginya. “Hai perempuan jelek! Jangan naik ke kapal ini. Pergi
dari sini!” usir seorang anak buah kapal si Lancang. “Tapi …, aku adalah emak
si Lancang,” jelas perempuan tua itu.
Mendengar kegaduhan
di atas geladak, tiba-tiba si Lancang yang diiringi oleh istri-istrinya
tiba-tiba muncul dan berkata, “Bohong! Dia bukan emakku. Usir dia dari
kapalku,” teriak si Lancang yang berdiri di samping istri-istrinya. Rupanya ia
malu jika istri-istrinya mengetahui bahwa wanita tua dan miskin itu adalah
emaknya. “Oh, Lancang …,
Anakku! Emak sangat merindukanmu, Nak …,” rintih emak si Lancang. Mendengar
rintihan wanita tua renta itu, dengan congkaknya si Lancang menepis, lalu
berkata, “manalah mungkin aku mempunyai emak tua dan miskin seperti kamu.”
Kemudian si Lancang berteriak, “Kelasi! Usir perempuan gila itu dari kapalku!”
Anak buah si Lancang mengusir emak si Lancang dengan kasar. Dia didorong hingga
terjerembab. Kasihan sekali Emak Lancang. Sudah tua, sakit-sakitan pula.
Sungguh malang nasibnya. Hatinya hancur lebur diusir oleh anak kandungnya
sendiri. Dengan hati sedih, wanita tua itu pulang ke gubuknya. Di sepanjang
jalan dia menangis. Dia tidak menyangka anaknya akan tega berbuat seperti itu
kepadanya. Sesampainya di
rumah, wanita malang itu mengambil lesung dan nyiru pusaka. Dia memutar-mutar
lesung itu dan mengipasinya dengan nyiru sambil berdoa, “Ya, Tuhanku. Si
Lancang telah kulahirkan dan kubesarkan dengan air susuku. Namun setelah kaya,
dia tidak mau mengakui diriku sebagai emaknya. Ya Tuhan, tunjukkan padanya
kekuasaan-Mu!”
Dalam sekejap,
tiba-tiba angin topan berhembus dengan dahsyat. Petir menggelegar menyambar
kapal si Lancang. Gelombang Sungai Kampar menghantam kapal si Lancang hingga
hancur berkeping-keping. Semua orang di atas kapal itu berteriak kebingungan,
sementara penduduk berlarian menjauhi sungai. “Emaaak…, si Lancang
anakmu pulang. Maafkan aku, Maaak!” terdengar sayup-sayup teriakan si Lancang
di tengah topan dan badai. Namun, malapetaka tak dapat dielakkan lagi. Si
Lancang dan seluruh istri dan anak buahnya tenggelam bersama kapal megah itu. Barang-barang yang
ada di kapal si Lancang berhamburan dihempas badai. Kain sutra yang dibawa si
Lancang dalam kapalnya melayang-layang. Kain itu lalu berlipat dan bertumpuk
menjadi Negeri Lipat Kain yang terletak di Kampar Kiri. Sebuah gong terlempar
dan jatuh di dekat gubuk emak si Lancang di Rumbio, menjadi Sungai Ogong di
Kampar Kanan. Sebuah tembikar pecah dan melayang menjadi Pasubilah yang
letaknya berdekatan dengan Danau si Lancang. Di danau itulah tiang bendera
kapal si Lancang tegak tersisa. Bila sekali waktu tiang bendera kapal si
Lancang itu tiba-tiba muncul ke permukaan danau, maka pertanda akan terjadi
banjir di Sungai Kampar. Banjir itulah air mata si Lancang yang menyesali
perbuatannya karena durhaka kepada emaknya.
Sejak peritiwa itu,
masyarakat Kampar meyakini bahwa meluapnya sungai Kampar bukan saja disebabkan
oleh tingginya curah hujan di daerah ini, tetapi juga disebabkan oleh munculnya
tiang kapal si Lancang di Danau Lancang. Kabupaten Kampar yang masuk dalam
wilayah Propinsi Riau ini, sangat rawan dengan banjir. Hampir setiap tahun
Sungai Kampar meluap, sehingga menyebabkan banjir besar yang bisa merendam
pemukiman penduduk di sekitarnya.
Sumber: Disadur dari
Sabrur. R. Soenardi. Si Lancang. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan
Budaya Melayu bekerja sama dengan Adicita Karya Nusa, 2005.
(tugas bahasa indonesia XI.IPS2 )
Gambar diatas adalah salah satu contoh kebudayaan jepang yang disebut dengan Kabuki
KEBUDAYAAN TRADISIONAL
Seni pertunjukan tradisional yang masih
berjaya di Jepang dewasa ini adalah antara lain kabuki, noh, kyogen dan
bunraku.
Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal
abad ke-17. Ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh
para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan
peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up
menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon
mengambil tema masa abad pertengahan
atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai
wanita, adalah pria.
Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak
hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan
musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang
berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu
berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh
seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak
laki-laki.
Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan
aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh,
meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.
Bunraku, yang menjadi populer sekitar akhir abad ke-16, merupakan jenis teater
boneka yang dimainkan dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang
dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal
sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus di dunia.
Berbagai seni tradisional lainnya, seperti
upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga), terus hidup sebagai bagian
dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Upacara minum teh (sado atau chado)
adalah tata-cara yang diatur sangat halus dan teliti untuk menghidangkan dan
minum teh hijau matcha (dalam bentuk bubuk). Ada hal yang
lebih penting daripada ritual membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini
merupakan rangkaian seni yang mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas
dan kepekaan yang sangat halus. Sado juga menjajaki tujuan hidup dan mendorong
timbulnya apresiasi terhadap alam.
Seni merangkai bunga Jepang (ikebana),
yang mengalami evolusi di Jepang.
Seni ini berbeda dengan penggunaan bunga
yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur dari sebuah karya
ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk bahan tanaman, wadah di mana
ranting dan bunga akan ditempatkan, serta keterkaitan ranting-ranting dengan
wadahnya dan ruang di sekitarnya.
KEBUDAYAAN MODERN
Musik klasik masuk ke Jepang dari Barat.
Penggemarnya cukup banyak dan sejumlah konser diadakan di berbagai tempat di
Jepang. Jepang telah melahirkan banyak konduktor (seperti Ozawa Seiji),
pianis, dan pemain biola dan mereka melakukan pertunjukan di seluruh dunia.
Sejak Kurosawa Akira memenangkan
Golden Lion Award di Festival Film Venice pada tahun 1951, dunia perfilman
Jepang menjadi pusat perhatian dunia, dan karya-karya dari sutradara besar
seperti Mizoguchi Kenji dan Ozu Yasujiro mendapat
sambutan luas. Pada tahun-tahun terakhir ini, Kitano Takeshi memenangkan
Golden Lion Award pada Festival Film Venice 1997 dengan karyanya HANA-BI dan
meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik pada festival tahun 2003 dengan
karyanya Zatoichi.
Film anime (kartun)
Jepang yang menjadi hiburan bagi anak-anak Jepang sejak tahun 1960-an, kini
diekspor ke seluruh dunia. Ada seri yang menjadi favorit anak-anak seluruh
dunia, seperti Astro Boy, Doraemon, Sailor Moon, Detective Conan, dan
Dragonball Z. Sementara itu, karya sutradara Miyazaki Hayao, Spirited
Away, memenangkan Oscar sebagai film cerita kartun terbaik pada tahun
2003.
Untuk sastra, ada sejumlah pemenang Hadiah
Nobel, yaitu Kawabata Yasunari dan Oe Kenzaburo.
Sementara itu, karya-karya para pengarang yang lebih modern seperti Murakami
Haruki dan Yoshimoto Banana populer di kalangan kaum
muda Jepang dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.
·
Matsuri
Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang
yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk
Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau
hari libur perayaan.
Matsuri diadakan di banyak tempat di
Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga
matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan
institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim
gugur disebut Kunchi.
Sebagian besar matsuri diselenggarakan
dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan
panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis,
kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan
sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas
berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan
pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang
dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan
penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama
dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.
Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu
bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang
semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada
matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis
pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas
matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan
pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.
Sejarah
Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan
terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal
empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa
(norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi
Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.
Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih
tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja
atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau
konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau
kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal
dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū
merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan
matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan
peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.
Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan
penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang
sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan
dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan
tanpa makna religius.
Tiga matsuri terbesar
* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan
Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)
Pengertian lain
Dalam bahasa Jepang, kata “matsuri” juga
berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭,
matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai
(festival film), Sangyō-sai
(festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival
yang diadakan oleh universitas).
Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri
yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud
untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan
institusi keagamaan.
Origami
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
Origami merupakan satu kesenian melipat
kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad
pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama
Ts’ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil
tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas.
Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok
adalah tongkang Tiongkok dan kotak.
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas
kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa
pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama
Donchō (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo
(semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan
tinta.
Origami pun menjadi populer di kalangan
orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut
Washi.
Washi (和紙,
Washi?) atau Wagami adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional
di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan
tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain.
Produksi washi sering tidak dapat memenuhi
permintaan konsumen sehingga berharga mahal. Di Jepang, washi digunakan dalam
berbagai jenis benda kerajinan dan seni seperti Origami, Shodō dan Ukiyo-e. Washi juga digunakan sebagai
hiasan dalam agama Shinto, bahan pembuatan patung Buddha, bahan mebel, alas
sashimi dalam kemasan, bahan perlengkapan tidur, bahan pakaian seperti kimono,
serta bahan interior rumah dan pelapis pintu dorong.
Di Jepang, washi juga merupakan bahan uang
kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh.
Sudoku
Sudoku (数独, sūdoku?), juga dikenal sebagai Number Place
atau Nanpure, adalah sejenis teka-teki logika. Tujuannya adalah untuk
mengisikan angka-angka dari 1 sampai 9 ke dalam jaring-jaring 9×9
yang terdiri dari 9 kotak 3×3 tanpa ada angka yang berulang di satu baris,
kolom atau kotak. Pertama kali diterbitkan di sebuah surat kabar Perancis pada
1895 dan mungkin dipengaruhi oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler, yang
membuat terkenal Latin square.
Versi modern permainan ini dimulai di
Indianapolis pada 1979. Kemudian menjadi terkenal kembali di Jepang pada 1986,
ketika penerbit Nikoli menemukan teka-teki ini yang diciptakan Howard Garns.
Nama “Sudoku” adalah singkatan bahasa
Jepang dari “Suuji wa dokushin ni kagiru” (数字は独身に限る, “Suuji wa dokushin ni kagiru”?), artinya
“angka-angkanya harus tetap tunggal”.
Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi di Negara sedang Berkembang.
Ada beberapa ciri pembangunan ekonomi di Negara sedang
berkembang, yaitu:
a. Pendapatan per kapita relative rendah.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk relatif tinggi, tingkat kesehatan yang rendah dan tingkat melek huruf yang masih terbatas.
c. Proses perekonomian terpusat pada sektor pertanian.
a. Pendapatan per kapita relative rendah.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk relatif tinggi, tingkat kesehatan yang rendah dan tingkat melek huruf yang masih terbatas.
c. Proses perekonomian terpusat pada sektor pertanian.
Ciri-ciri Pembangunan Ekonomi di Negara Maju.
Ada beberapa ciri pembangunan ekonomi di Negara maju, yaitu:
a. Pendapatan per kapita relative tinggi.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah, tingkat kesehatan tinggi dan tingkat melek huruf tidak terbatas.
c. Proses perekonomian terpusat pada sektor industri.
Ada beberapa ciri pembangunan ekonomi di Negara maju, yaitu:
a. Pendapatan per kapita relative tinggi.
b. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah, tingkat kesehatan tinggi dan tingkat melek huruf tidak terbatas.
c. Proses perekonomian terpusat pada sektor industri.
Kriteria pengukuran keberhasilan pembangunan ekonomi adalah:
a. Tingginya pendapatan nasional suatu Negara.
b. Tingginya pendapatan per kapita yang dicapai oleh suatu Negara.
c. Distribusi pendapatan merata..
a. Tingginya pendapatan nasional suatu Negara.
b. Tingginya pendapatan per kapita yang dicapai oleh suatu Negara.
c. Distribusi pendapatan merata..
Undang-undang tentang APBN
. Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam ya ng terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebe sar-besarnya kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Pasal ini yang kemudian menjadi penjamin kesejahteraan dalam setiap penyelenggaraan pemerintah. Bahwa hak negara lah untuk menguasai sektor-sektor produksi yang menguasai hajat hidup jutaan rakyat Indonesia
Pasal 28 Ayat 2 & ayat 3 :
(2) Harga Bahan Bakar
Minyak dan harga Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat
dan wajar.
(3) Pelaksanaan kebijaksanaan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak mengurangi tanggung jawab sosial Pemerintah terhadap golongan masyarakat tertentu.
(3) Pelaksanaan kebijaksanaan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak mengurangi tanggung jawab sosial Pemerintah terhadap golongan masyarakat tertentu.
Pasal 5
Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan
harus dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang
meliputi:
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan
harus dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang
meliputi:
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.
BAB XIV PEREKONOMIAN NASIONAL DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Pasal 33
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan. (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. (3) Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. (4) Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Pasal 34
(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Pasal 37
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
permainan ini berasal dari korea..
permainan yang ada di indonesia ini muncul pada tahun 2008..
mulai di gemari oleh para pecinta game pada tahun 2010
game ini lagi tren di dunia game.. khususnya pada anak-anak..
alamat webnya di www.MEGAXUS.com ..
satu web dengan game ayo dance.
game ini game beraroma petualangan..
jangan lupa setiap hari kamis GRAND CHASE maintenance..
batasan level tertingginya saat ini baru level 80.
karakter ane rata-rata udah pada level 70 an...
selamat mencoba gamenya...
add friend : AAJJHH
/Good/