Newest Post

// Posted by :CAN // On :Jumat, 24 Oktober 2014


Sikap dan karakter kita dalam bermasyarakat haruslah sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Segala tindakan yang tidak taat hukum akan membuat suatu tujuan negara tidak akan tercapai. Contoh sederhana dalam perilaku masyarakat yang masih saja sering dilanggar yaitu tidak memiliki/tidak membawa SIM saat mengendarai kendaraan. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Hal tersebut jelas melanggar aturan saat berkendara di jalan. Untuk mencegah banyaknya pelanggaran, dibutuhkanlah tindakan pencegahan perilaku menyimpang dengan cara memberikan materi pembelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia dari sekolah dasar  hingga perguruan tinggi.
Kehidupan pada masa penjajahan dan pada masa kemerdekaan

Masa penjajahan
Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun (3,5 abad) dan oleh Jepang selama 3,5 tahun lamanya. Itu artinya, selama tujuh keturunan indonesia di jajah oleh bangsa asing dengan nasib yang sama.
Menjadi negara yang di jajah tidak lah enak, semua keperluan dan kebutuhan semuanya di kuasai oleh mereka. Mereka-mereka yang di kirim oleh negaranya merupakan tentara-tentara asli hasil didikan dan latihan profesional.
Untuk melawan Tentara penjajah, Bangsa Indonesia melawan dengan  menggunakan senjata tradisional ( ketapel burung, tombak, panah, bambu runcing dll) serta dengan masyarakat yang sejatinya bukan tentara.

Masa Kemerdekaan
Indonesia sudah merdeka selama 69 tahun setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 agustus 1945 silam.

Pada masa ini, kekayaan alam yang ada di Bumi Indonesia di gunakan dan di manfaat kan  untuk keperluan rakyat.


Kini bangsa Indonesia sudah memiliki berbagai macam alat pertahanan yang canggih serta memiliki lapisan-lapisan pertahanan profesional seperti TNI dan POLRI.

Beberapa Faktor yang Membuat Indonesia Merdeka

1. Adanya persatuan dan kesatuan
  Patut menjadi pertanyaan, Kenapa Indonesia baru merdeka pada tahun 1945? Karena pada masa penjajahan, Indonesia masih hidup dengan sistem kerajaan-kerajaan serta kesuku-sukuan. Hal itulah yang membuat negara Indonesia ini lambat untuk memerdekakan dirinya. Beberapa kerajaan saat itu yang berkuasa yaitu: Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak dll.
  Sistem kesuku-sukuan yang primordialisme pada saat itu juga menjadi faktor indonesia lambat merdeka. Dengan keadaan seperti itu, Belanda menggunakan strategi Devide et Impera yaitu politik pecah belah dengan cara mengadu domba satu sama lainnya.
  Namun, setelah di ikrarkan sumpah pemuda perlahan demi perlahan persatuan mulai terbentuk menjadi kesatuan Indonesia. Hal tersebut merupakan tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

2. Adanya jiwa rela berkorban
Jiwa rela berkorban merupakan suatu hal yang membuat Indonesia merdeka. Para pejuang kemerdekaan pada masa penjajahan itu rela mengorbankan dirinya serta meninggalkan keluarganya hanya untuk satu tujuan yaitu Indonesia merdeka. Rela berkorban bukanlah seperti pemuda saat ini. Menganggap tawuran serta perkelahian merupakan wujud dari sikap rela berkorban. Contoh sebab terjadinya tawuran:  dalam sebuah pertandingan sepak bola, Mahasiswa Fakultas A tawuran dengan Mahasiswa Fakultas B dikarenakan ketidakpuasan Mahasiswa Fakultas A dengan kinerja wasit. Yang berujung dengan tawuran di antara mereka.  
  Pertikaian/perkelahian yang ada di masyarakat kebanyakan merupakan di sebabkan oleh hal yang sepele. Seandainya mereka yang bertikai memiliki sikap kepala dingin maka pertikaian/perkelahian/tawuran tersebut tidak akan terjadi di negeri ini.

3. Taat kepada tuhan yang maha esa
Para pejuang zaman dahulu, mereka yang memiliki agama atau kepercayaan tetap melaksanakan ibadahnya masing-masing. Bagi mereka yang beragama islam, mereka tetap melaksanakan sholat fardu berjamaah walaupun di tengah hutan. Indonesia merdeka karena rahmat Allah SWT. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang berbunyi :
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. 

“ PERBUATAN YANG DILAKUKAN SECARA BERULANG-ULANG LAMA-KELAMAAN AKAN MENJADI SUATU BUDAYA”.
‘’PEMIMPIN MASA KINI ADALAH GAMBARAN PEMUDA MASA LALU, dan PEMUDA MASA KINI ADALAH GAMBARAN PEMIMPIN MASA DEPAN’’.

Suryadi,SP.,MH
Dosen pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Universitas Maritim Raja Ali Haji, kota Tanjungpinang.  

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Ulung Dirga //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //